Kartika Podcast Episode 19 : Serangan Jantung di Usia Produktif

Kartika Podcast Episode 19 Serangan Jantung di Usia Produktif


Kartika Podcast Episode 19 :

Serangan Jantung di Usia Produktif

Pada episode ke-19 Kartika Podcast, topik yang diangkat sangat penting dan relevan bagi masyarakat saat ini, yaitu “Serangan Jantung di Usia Produktif.”

Podcast ini dipandu oleh Ibu dr. Adhita Dwi Aryanti, M.Kes, istri dari Letkol Inf Fahmi Guruh, S.IP, dan Ibu Aniyah Bery, istri dari Serka Bery Pranoto.

Dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten di bidang kardiologi, yaitu Ibu dr. Anggit Prawasti, Sp.JP, FIHA, istri dari Letkol Inf Dian D. Setyadi, S.SOS, yang juga seorang spesialis jantung dan pembuluh darah.

Dalam podcast ini, dr. Anggit menjelaskan bahwa serangan jantung tidak lagi hanya menyerang orang tua, tetapi juga kian sering ditemukan pada orang yang masih berada dalam usia produktif, antara 30 hingga 50 tahun.

Gaya hidup yang kurang sehat, tingkat stress yang tinggi, dan kurangnya aktivitas fisik menjadi pemicu utama meningkatkan kasus serangan jantung pada usia tersebut.

Mari kita simak penjelasannya lebih lanjut!

Penyakit Jantung Koroner

Penyakit serangan jantung atau biasa disebut sebagai jantung koroner adalah sebuah kondisi dimana terjadi penyumbatan atau penyempitan di dalam pembuluh darah, dimana penyempitan disebabkan oleh Aterosklerosis.

Aterosklerosis merupakan penumpukan plak di dinding pembuluh darah arteri dari jantung.

Jantung terdiri dari 3 komponen, yaitu struktur/otot, pembuluh darah, dan listrik.

Penyebab penyakit serangan jantung, di antaranya diabetes melitus, kolesterol, menopause, hipertensi atau tekanan darah tinggi, perokok aktif atau pasif, usia di atas 40 tahun, dan faktor keturunan.

Gejala yang timbul oleh penyakit serangan jantung, di antaranya nyeri dada yang menjalar ke leher, keringat dingin, mual, muntah, mudah Lelah, serta irama denyut jantung tidak stabil.

Adapun cara mendeteksi risiko penyakit serangan jantung dengan melakukan pengukuran dan pemeriksaan secara rutin, cek berat badan dan tinggi badan, cek tensi dan tekanan darah, serta cek rekam jantung.

Serangan Jantung di Usia Produktif

Kenali Ciri Penyakit Jantung di Usia Muda Sekarang Juga! - Alodokter

Secara global, angka kematian yang disebabkan oleh serangan jantung masih tinggi, termasuk di Indonesia.

Jika dahulu penyakit ini identik dengan usia tua, saat ini usia produktif atau usia muda juga berisiko terkena serangan jantung.

Usia produktif atau muda sendiri adalah usia di atas 17 tahun, dimana energi dan semangat dalam melakukan aktivitas sedang tinggi-tingginya.

Prevalensi serangan jantung pada usia produktif ini salah satu yang terbanyak yaitu penyakit serangan jantung dan penyakit jantung bawaan (kongenital).

Penyakit serangan jantung pada usia produktif biasanya dapat terjadi karena kurangnya menjaga pola hidup yang sehat, seperti kebiasaan merokok dan makan makanan tidak sehat.

Sedangkan penyakit jantung bawaan atau congenital heart disease merupakan kondisi yang terjadi pada penderitanya sejak lahir atau masa kecil dengan gejala awalnya termasuk dalam kategori ringan.

Namun seiring berjalannya waktu akan menimbulkan gejala jantung bocor, hingga kondisi terberat biasanya terjadi di atas usia 25 tahun.

Angin Duduk 

ANGIN DUDUK, ATAUKAH ANGINA PECTORIS – RSUD Gambiran Kota Kediri

Angin duduk merupakan perasaan tertindih atau tertekan di bagian dada.

Angin duduk juga sebagai serangan jantung atau heart attack. Serangan jantung merupakan penyakit yang disebabkan karena sumbatan baik secara sebagian atau sumbatan secara total yang mengakibatkan rasa sakit di dada.

Penyebab angin duduk terdiri dari 3 jenis penyakit, yaitu angina stabil, angina tidak stabil, dan angina varian.

Angina stabil merupakan kondisi yang diakibatkan oleh aktivitas fisik seperti olahraga.

Sedangkan Angina tidak stabil disebabkan karena terjadi timbunan lemak atau pembekuan darah.

Kemudian angina varian merupakan kondisi penyempitan arteri jantung yang dapat menyerang orang yang sedang beristirahat sekalipun.

Gejala dari serangan jantung ditandai dengan sakit di bagian dada kiri, keringat dingin, serta mual dan muntah.

Adapun cara mencegah angin duduk dengan rutin olahraga, mengonsumsi makanan yang sehat untuk jantung, menjaga berat badan ideal, membatasi konsumsi alkohol, dan berhenti merokok.

Perbedaan Serangan Jantung dan Henti Jantung

Apa Perbedaan Serangan Jantung, Henti Jantung, dan Gagal Jantung - Kurnia  Teknologi Indonesia

Serangan jantung dan henti jantung merupakan kedua kondisi yang jauh berbeda.

Serangan jantung terjadi karena adanya penyumbatan jantung tetapi tidak menghentikan jantung atau jantung tetap berdetak.

Serangan jantung dapat terjadi dalam durasi yang lebih panjang dengan gejala-gejala seperti sesak napas, sakit perut disertai mual muntah, merasa sangat lemas, keringat dingin, detak jantung tidak beraturan, pusing, kontraksi otot, serta rasa nyeri pada perut atas.

Sedangkan henti jantung (cardiac rest) adalah masalah yang terjadi pada kelistrikan jantung, dimana terjadinya serangan yang muncul secara tiba-tiba yang mengakibatkan jantung berhenti berdetak.

Gejala henti jantung ditandai dengan napas yang terputus atau tidak bernapas sama sekali, pupil mata masuk ke dalam tengkorak kepala, lemas tiba-tiba, tidak sadarkan diri, warna kulit menjadi pucat, dan denyut nadi atau denyut jantung tidak dapat ditemukan.

Pertolongan Pertama terhadap Pasien Serangan Jantung

Hal pertama yang dapat dilakukan untuk memberikan pertolongan pertama pada pasien serangan jantung adalah dengan cara bantuan hidup dasar (BHD).

Pertama pastikan lingkungan dan diri Anda dalam jangkauan yang aman.

Lalu tempatkan pasien pada permukaan datar. Kemudian cek respon pasien dengan cara menepuk bahu atau memberikan rangsangan nyeri. Lihat, dengar, dan merasakan nafas pasien selama 10 detik.

Setelah itu, segera meminta bantuan ke orang sekitar dan menelepon pusat bantuan 119 atau rumah sakit terdekat.

Jika pasien tidak dapat bernafas, maka dapat memijat jantung atau kompres sambil meletakkan kedua tangan kita dengan posisi di setengah badan area bawah dada pasien dari tulang dada di antara kedua puting.

Kemudian tekan dada pasien sekitar 5-6 cm dengan ritme konsisten dan kecepatan antara 100 sampai 120 kali per menit (push hard-push fast).

Setelahnya biarkan dada kembali pada posisi semula setiap kali setelah ditekan. Lakukan bantuan hidup dasar selama beberapa kali hingga bantuan medis datang.

Cara Mencegah Penyakit Serangan Jantung 

10 Manfaat Jalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Halaman all - Kompas.com

Pembentukan plak atau proses tersumbatnya pembuluh darah sudah dimulai dari usia 20 tahun.

Biasanya disebabkan oleh pengaruh gaya hidup dan pola makan yang tidak teratur.

Gaya hidup dan pola makan yang tidak beraturan akan menyebabkan penyakit serangan jantung.

Banyak hal yang dapat dilakukan untuk pencegahan penyakit serangan jantung, salah satunya dengan berolahraga teratur.

Hal ini dapat membantu untuk mengeluarkan kolesterol HDL yang terjadi ketika melakukan olahraga.

Kolestrol ini sangat dibutuhkan juga untuk tubuh sebagai pembentukan sel-sel dinding tubuh yang baru dan untuk mengatur beberapa hormon dalam tubuh.

Jalan kaki dapat membantu mencegah penyakit jantung. Bukan hanya olahraga saja, tapi kita dapat memulai dengan menyeimbangi pola makan yang teratur.

Mulai makan makanan yang sehat seperti memperbanyak serat dan buah-buahan, ikan-ikan yang mengandung omega 3, mengurangi asupan garam dan manis karena diabetes sangat berpengaruh andil terjadinya penyakit serangan jantung.

Selain pola makan yang seimbang hal ini dapat membantu dalam proses diet karena makanan berserat sangat baik untuk tubuh. Tidak merokok atau berhenti merokok.

Melakukan medical check-up rutin pun sangat membantu untuk mengetahui apakah mempunyai risiko penyakit serangan jantung.

Mengelola stres pun dapat membantu terjadinya risiko penyakit serangan jantung.

Ketika stres, maka tubuh akan mengeluarkan hormon kortisol.

Hal ini dapat mempengaruhi kekakuan yang terjadi pada pembuluh darah, sehingga jika adanya darah tinggi maka akan sangat mudah untuk lapisan pembuluh darah menjadi sobek dan masuklah plak yang akhirnya menumpuk sehingga dapat sangat berpengaruh pada penyakit serangan jantung.

Katika Podcast Episode 19 ini memberikan wawasan mendalam tentang betapa seriusnya ancaman serangan jantung di usia produktif dan bagaimana upaya pencegahan harus dimulai sejak dini.

Dengan panduan dari dr. Anggit, pendengar diajak untuk lebih peduli terhadapt kesehatan jantung mereka dan memahami bahwa menjaga kesehatan bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga keluarga.

Podcast ini menjadi panduan penting untuk mencegah serangan jantung dengan menerapkan pola hidup sehat serta mewaspadai gejala-gejala awal yang sering kita abaikan. 

Untuk melihat topik-topik yang lebih menarik dan penuh inspirasi lainnya, jangan lupa saksikan episode-eposide Kartika Podcast selanjutnya!

YouTube Kartika Podcast Episode 19 :

Serangan Jantung di Usia Produktif

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *