Kartika Podcast Episode 2 : Periksa Sebelum Terlambat
Kartika Podcast Episode 2 :
Periksa Sebelum Terlambat
Dalam rangka memperingati Hari Kanker Sedunia yang diperingati setiap tanggal 4 Februari, tema yang diangkat pada Podcast Kartika episode kedua adalah mengenai penyakit kanker.
Narasumber yang dihadirkan pada episode ini adalah Ibu Linda Agung Gumelar, seorang istri prajurit yang masih aktif berorganisasi menjabat sebagai Dewan Pimpinan Kowani, pernah berkiprah sebagai Anggota DPR, Anggota MPR, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan tahun 2009-2014.
Beliau adalah pendiri sekaligus sebagai Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI).
Selain itu juga hadir dr. Walta Gautama, Sp.B(K)Onk, dokter spesialis bedah onkologi yang merupakan Kepala Instansi Unit RS Kanker Dharmais dan Ketua Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI).
Pada tahun 1996 saat Ibu Linda mendampingi Bapak Agum Gumelar sebagai staf ahli Panglima TNI, beliau terdiagnosa kanker payudara stadium dini, ditandai dengan adanya benjolan di payudara yang menetap tetapi tidak menunjukkan gejala atau rasa sakit.
Beliau menyampaikan bahwa support system dari keluarga dan lingkungan sangat penting saat seseorang mengidap sakit, terlebih kanker untuk tetap survive dan melanjutkan hidup untuk menepis adanya perasaan sendiri dan merasa tidak berguna sebagai manusia yang secara otomatis muncul.
Foto 1. Cover Podcast Episode 2
Penyakit Kanker
Kanker merupakan sel-sel normal yang bermutasi menjadi sel tidak normal, dimana faktor penyebabnya beragam sehingga pencegahannya juga akan beragam.
Secara alami, sel dalam tubuh kita memiliki kemampuan untuk mempertahankan diri saat mendapat ancaman dari luar.
Namun pada kasus sel kanker, sel ini rusak akibat kemampuan rehabilitasinya gagal sehingga sel rusak ini berkembang dan tidak mampu diatasi oleh tubuh, secara otomatis menggandakan diri menjadi lebih banyak.
Sel kanker memiliki sifat cepat membelah atau membesar, mampu infiltrasi ke jaringan sekitarnya, serta memiliki kemampuan untuk menyebar dan beradaptasi di organ lain.
Untuk membantu proses sel-sel rusak ini berubah, maka tubuh memerlukan imunitas yang bisa didapatkan melalui rutin berolahraga, makanan sehat, kelola stress, dan terutama adalah mental kuat pasien pengidap kanker untuk sembuh.
Dukungan psikologis untuk melakukan terapi, dukungan keluarga untuk menerima kondisi untuk seorang pasien yang telah terdiagnosa kanker sangatlah penting.
Foto 2. Penjelasan Penyakit Kanker.
Secara umum kanker merupakan penyakit yang muncul karena adanya mutasi gen sel normal menjadi abnormal, yang dibagi menjadi 3 jenis sebagai berikut :
- Herediter (kasus 5%-10%) adalah kanker genetik yang diturunkan, secara jelas sudah ada gen dalam kromosom yang bermutasi, contohnya pada kanker payudara adalah kromosom 13 dan 17.
- Familial (kasus 20%) adalah kanker dalam keluarga yang menyatakan bahwa 2 atau lebih anggota keluarga yang terkena kanker misalnya kanker paru, prostat, tiroid, atau ovarium.
- Sporadis (kasus 70%) adalah kanker yang didapatkan dikarenakan faktor dari luar atau kelainan gen pada kromososm seseorang dan juga hormonal yang dipengaruhi faktor lingkungan seperti misalnya paparan asap rokok, konsumsi alkohol, dll.
Peran YKPI Untuk Anggota Persit Kartika Chandra Kirana
Ibu Linda Agum Gumelar sebagai penyintas kanker payudara menyampaikan bahwa saat seseorang terdiagnosa kanker maka hal pertama yang sangat dibutuhkan adalah adanya seseorang yang bisa diajak berkomunikasi agar tidak merasa sendirian.
Berbekal prinsip inilah beliau mendirikan YKPI yang sejak tahun 2020 yayasan ini memberikan pendampingan bagi anggota Persit Kartika Chandra Kirana sebanyak kurang lebih kini mencapai 150 kasus.
Adanya grup Whatsapp untuk saling berbagi dan pendampingan dokter baik secara online maupun offline membuat para survivor kanker tidak merasa sendiri dan lebih bersemangat untuk menjalani proses penyembuhan.
Foto 3. Penjelasan Peran YKPI oleh Ibu Linda Agum Gumelar.
Pengobatan Kanker
Seiring berkembangnya teknologi di Indonesia pengobatan kanker memiliki banyak terobosan.
Setiap tahun diadakan forum obat nasional atau FORNAS, dimana organisasi kedokteran berupaya untuk selalu mengupdate obat-obatan agar tidak tertinggal dengan negara lain, namun secara adil juga bisa didapatkan oleh semua kalangan masyarakat.
Di era 2000 an pengobatan kanker masih berorientasi pada kemoterapi, namun kini lebih cenderung kepada pengobatan dengan metode targeted therapy atau terapi target, yaitu pengobatan kanker yang menargetkan sel kanker secara khusus dengan obat atau zat lain.
Cara Mengetahui Stadium Kanker
Untuk mengetahui stadium kanker ada beberapa faktor yang ditelaah.
Tergantung dari kasus kanker cair (darah) atau kanker padat (benjolan).
Pada kasus kanker padat, seperti kanker payudara benjolan perlu ditelisik kembali faktor T, N, dan M.
Faktor T atau ukuran dikelompokkan menjadi T1-T4. T1 adalah ukuran tumor kurang dari 2 cm, T2 ukuran 2-5cm, T3 ukuran lebih dari 5 cm, dan T4 bentuk jaringan melekat di otot, gambaran seperti kulit jeruk dan luka.
Faktor N adalah kelenjar getah bening dan Faktor M adalah metastasis.
Analoginya digambarkan sebagai berikut, saat ukuran benjolan belum melebihi ukuran 2 cm, maka kanker berada di stadium 1A/1B tergantung dari kelenjar getah bening.
Apabila ukuran benjolan berada pada kisaran ukuran 2-5cm pada kanker lidah, kanker kulit, kanker payudara, maka digolongkan sebagai stadium 2.
Saat ukuran melebihi 5cm maka digolongkan ke stadium 3, saat timbul luka atau gambaran seperti kulit jeruk maka memasuki stadium 3B atau 3C, dan apabila sudah menyebar ke jaringan lain maka konsisi stadium 4.
Perlu diingat angka kesembuhan pada pasien kanker stadium 1 mencapai 90%, stadium 2 sebesar 80%, stadium 3 kurang dari 60%, dan stadium 4 kurang dari 20%.
Semakin dini kita mendeteksi kanker maka tingkat kesembuhan akan semakin tinggi.
Pesan dari Ibu Linda Agum Gumelar bagi seseorang yang telah terdiagnosa kanker, jangan patah semangat dan lama terpuruk, lekas bangkit dan menerima serta mensyukuri kehendak Tuhan kepada diri kita.
Sakit tidak bisa kita tolak, tapi dengan semangat untuk sehat akan membuat kita lebih kuat menjalani.
Foto 5. Penutup