Kartika Podcast Episode 12 : Katakan Tidak pada Pikun


Kartika Podcast Episode 12 Katakan Tidak pada Pikun

Kartika Podcast Episode 12 :

Katakan Tidak pada Pikun

Pembukaan

Pada Kartika Podcast Episode 12 ini bertemakan “Katakan Tidak Pada Pikun” dipandu oleh host Ibu drg. Kartina Paksiningsih (istri dari Brigjen TNI Chairul Anam, S.E, M.M) dan Ibu Hafiani Dwi Wulandari (istri dari Letkol Inf Jeffry Satria) dengan narasumber seorang anggota Persit Kartika Chandra Kirana yang berprofesi sebagai dokter spesialis saraf yaitu Ibu dr. Susana Endang, M.Sc., Sp.S istri dari Kolonel Ckm dr, Heri Pujiono, Sp.An, FIP yang saat ini berpraktek di dua rumah sakit di daerah Yogyakarta.

Materi Podcast

Pengertian Demensia

Demensia adalah penurunan fungsi otak yang mempengaruhi daya ingat, emosi, perilaku, dan pengambilan keputusan.

Demensia disebabkan oleh segala sesuatu yang merusak otak seperti proses degeneratif terjadi penuaan otak secara alami karena faktor usia lanjut diatas 65 tahun sehingga fungsi otak menurun.

Hal lain yang dapat mempercepat demensia seperti beberapa penyakit contoh stroke, kerusakan otak karena benturan, jajah toksin, bisa dari polusi udara, dan alkohol.

Deteksi Dini Gejala Demensia


Terdapat 10 gejala umum demensia alzaimer, yaitu:

  1. Gangguan daya ingat
  2. Sulit fokus
  3. Sulit melakukan kegiatan yang biasanya familiar dilakukan
  4. Disorientasi waktu / tempat / orang
  5. Kesulitan memahami fisiospasial (contohnya sulit membaca, mengukur jarak, tidak mengenali wajah sendiri di cermin)
  6. Gangguan berkomunikasi
  7. Menaruh barang tidak pada tempatnya
  8. Salah / tidak bisa membuat keputusan
  9. Menarik diri dari pergaulan
  10. Perubahan perilaku dan kepribadian (seperti marah-marah dan berprasangka buruk)

Jika sudah ada gejala umum, segera ke dokter untuk mendapatkan diagnosa pastinya dan mendapatkan perawatan yang tepat.

Adapun kriteria yang perlu diperhatikan adalah:

  1. Gangguan kemampuan mengingat informasi yang baru (percakapan berulang-ulang, lupa janji, lupa menaruh barang)
  2. Gangguan fungsi eksekutif (pengelolaan keuangan, pengambilan keputusan, kemampuan mengemudi)

Apakah Demensia sama dengan Alzheimer?

Istilah demensia berbeda dengan alzheimer. Demensia adalah payungnya dari alzheimer. Dibawah payung tersebut ada alzheimer, demensia karena vaskuler, demensia karena parkinson, dan demensia yang lain. Alzheimer sendiri mencapai 40-50% dari demensia secara keseluruhan.

Penanganan untuk Orang Dengan Demensia (ODD)


Memastikan diagnosisnya (jenis demensianya dan faktor penyebabnya) dan mengelola pasiennya berdasarkan jenis dan faktor penyebabnya tersebut.

Orang Dengan Demensia (ODD) sangat membutuhkan pendampingan dari keluarga dan lingkungan sekitar.

ODD harus punya catatan harian / logbook mengenai hasil pemeriksaan yang sudah dijalani, rencana penanganan, kegiatan harian yang dilakukan yang dicatatkan oleh caregiver.

Caregiver atau pendamping untuk ODD, tentu juga perlu memperhatikan kesehatan diri sendiri karena merawat ODD tentu melelahkan sehingga perlu support system lainnya dan jangan ditangani sendiri.

Risiko demensia bisa dikurangi dengan pola hidup sehat seperti:

  1. Makan sehat
  2. Olah raga rutin
  3. Tidur yang cukup
  4. Berfikiran positif
  5. Melakukan aktivitas yang produktif
  6. Kelola Stress (hindari depresi)
  7. Fakta tentang Demensia Alzheimer

Setiap 1 dari 10 orang lebih dari 65 tahun terdeteksi demensia alzheimer. Setiap 4 detik, ditemukan ada 1 orang terdiagnosis alzheimer.

Di Indonesia terdeteksi 1,2 juta orang menderita alzeimber diprediksi akan semakin meningkat setiap tahunnya.

ODD butuh bantuan karena tidak bisa berinteraksi secara normal dalam keluarga dan lingkungan.

Sehingga keluarga dan yang lain yang harus menyesuaikan ODD, harus banyak sabar, harus Ikhlas, dan pengertian agar ODD punya pendampingan yang baik dari keluarga dan lingkungan sekitar.

Alzheimer yang utama tidak bisa diobati hanya progress nya bisa diperlambat dengan cara megaktifkan otak kita, bersosialisasi, olah raga, makan sehat.

Pencegahan Demensia

  1. Mengurangi cidera kepala (seperti menggunakan helm saat mengendarai motor atau menggunakan safety belt saat mengendarai mobil)
  2. Berhenti merokok (baik perokok aktif dan pasif)
  3. Hindari obesitas
  4. Meningkatkan fungsi kognitif dengan olah raga dan kurangi depresi
  5. Berhenti konsumsi alkohol
  6. Pertahankan kontak sosial
  7. Menambah pendidikan atau ilmu dengan belajar

YouTube Kartika Podcast Episode 12 :

Katakan Tidak pada Pikun

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *