Pendidikan Para Dasar Gel. III Taruna Akmil TK. IV TA. 2025
Taruna Akademi Militer (Akmil) Tingkat IV Tahun Ajaran 2025 mengikuti pendidikan para dasar Gelombang III, bertempat di Pusat Pendidikan dan latihan pasukan khusus (Pusdiklatpassus) Batujajar. Pendidikan para dasar ini bertujuan agar para Taruna Akmil
memiliki pengetahuan dan keterampilan sebagai Prajurit Para. Kualifikasi Para Dasar merupakan dasar bagi seorang insan prajurit lintas udara TNI AD untuk dapat mengembangkan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya agar mampu melaksanakan operasi lintas udara sebagai bagian dari operasi militer untuk perang maupun operasi militer selain perang dalam rangka mendukung tugas pokok TNI AD. Pendidikan
Para Dasar Gel. III Taruna Akmil TK. IV TA. 2025 dilaksanakan selama 27 hari dengan peserta
didik 172 dari kecabangan Infanteri.
Tahapan Materi Pendidikan
Sebelum melaksanakan penerjunan, para taruna terlebih dahulu dibekali dengan berbagai materi teori, latihan praktek (ground training), serta simulasi operasi lintas udara. Adapun tahapan materi diantaranya :
a. Materi Teori
- Pengetahuan Payung Udara Orang Garuda 1-P
- Pengetahuan Container
- Pengetahuan Pesawat Terbang
- Pengetahuan Daerah Penerjunan (Drop Zone)
- Pengetahuan Operasi Lintas Udara
- Pengetahuan Teknik Berkumpul
- Ujian Tengah Semester Pengetahuan Terjun
- Ujian Akhir Semester Pengetahuan Terjun
b. Ground Training / Praktek
- Teknik Melipat Payung Udara Orang Garuda 1-P
- Teknik Exit (keluar dari pesawat)
- Teknik Mendarat
- Teknik Kemudi Payung
- Jasmani Militer (Jasmil) Para
- Aplikasi Cabut Payung Cadangan / Mock Tower
- Teknik Dril Pesawat Terbang
- Teknik Mengatasi Kesulitan Saat Penerjunan
- Aplikasi Jump Tower
c. Aplikasi Gar Olah Yudha (GOY)
Aplikasi Gar Olah Yudha merupakan aplikasi penerjunan sebagai simulasi operasi militer sesungguhnya. Untuk dinyatakan lulus dalam Pendidikan Para Dasar, setiap taruna wajib
melaksanakan lima kali penerjunan. Penerjunan ini tidak hanya menilai keberanian, tetapi juga
ketepatan teknik, kedisiplinan, dan kemampuan dalam mengaplikasikan seluruh materi yang
telah dipelajari. Dalam hal ini, Taruna Akmil TK. IV berhasil meraih rekor penerjunan sebanyak
6 kali penerjunan.
Jenis Penerjunan
Kelima penerjunan yang harus dilalui terdiri dari berbagai skenario yang mewakili kondisi medan operasi yang berbeda, antara lain :
- Terjun Siang Hari Tanpa Alat Kelengkapan Perorangan (Alkap)
- Terjun Siang Hari Bersenjata
- Terjun Siang Hari Menggunakan Alkap
- Terjun Siang Hari di Drop Zone Gunung dan Hutan
- Terjun Malam Hari Tanpa Alkap
Setiap jenis penerjunan ini dirancang untuk menguji kesiapan fisik dan psikis para taruna dalam berbagai kondisi waktu dan medan tempur.
Upacara Penutupan Pendidikan Para Dasar
Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus, Mayjen TNI Djon Afriandi, S.I.P., MS.DA., secara resmi menutup Pendidikan Para Dasar Taruna Akademi Militer (Akmil) Gel. III TK. IV TA. 2025 Kecabangan Infanteri yang dilaksanakan di Lanud Suparlan,Pusdiklatpassus, Kopassus. Penutupan pendidikan ini dihadiri oleh Gubernur Akademi Militer, Ir Kopassus, Komandan
Pusdiklatpassus Kopassus beserta jajaran pejabat Kopassus.
Acara ini turut dihadiri oleh Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang BS Kopassus, Ny. Ria Djon Afriandi, beserta jajaran, serta Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang IV Pusdiklatpassus PCBS Kopassus, Ny. Risma F. Lubis. Sebelum melaksanakan upacara penutupan pendidikan para dasar, para tamu undangan serta para orang tua siswa Taruna Akmil dapat kesempatan untuk melihat secara langsung penerjunan Pendidikan Para Dasar Gel. III Taruna Akmil TK. IV TA. 2025 dengan Pesawat yang digunakan milik TNI-AU jenis C-130 Hercules. Upacara penutupan ditandai dengan pelepasan tanda siswa dan pemberian ijazah secara simbolis. Dalam kesempatan tersebut, Danjen Kopassus juga menyematkan secara langsung Brevet Para Dasar kepada tiga taruna terbaik, yakni :
- Sermatutar M. Farhat (peringkat 1)
- Sermatutar Maulaya Ihsan Habibi (peringkat 2)
- Sermatutar Irfan Yudha Maulana (peringkat 3)
Pendidikan Para Dasar bukan hanya bagian dari kurikulum, tetapi merupakan ujian karakter yang menguji semangat juang, keberanian, dan kesiapan para Taruna sebagai calon perwira TNI AD. Dengan semangat pantang menyerah, latihan ini menjadi langkah penting dalam membentuk prajurit profesional yang siap mengabdi kepada bangsa dan negara di segala medan dan kondisi. Bersama Tuhan menyerbu dari langit, Berani dan Disiplin. PARA!!