Penyematan Brevet Anti Teror Kehormatan Kepada KASAD
Penyematan Brevet Anti Teror Kehormatan kepada KASAD
Penyematan Brevet Anti Teror Kehormatan kepada
Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.
Pada tanggal 7 Maret 2024, Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, yang menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), dianugerahi penyematan Brevet Anti Teror Kehormatan oleh Satuan 81 Kopassus.
Dalam acara tersebut, Jenderal Maruli didampingi oleh Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana, Ibu Uli Simanjuntak, beserta jajaran Pengurus Persit Pusat, yang turut hadir memberikan dukungan selama prosesi berlangsung.
Acara penyematan ini berlangsung di Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta, sebagai pengakuan atas dedikasi dan kontribusi besar Jenderal Maruli dalam mendukung misi strategis Satuan 81Kopassus, khususnya dalam penanggulangan terorisme.
Satuan 81 Kopassus adalah satuan khusus di bawah Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat yang memiliki spesialisasi dalam operasi anti terorisme.
Dibentuk pada tahun 1982, Sat 81 ini dirancang untuk menangani situasi kritis seperti pembebasan sandera, serangan terhadap target teroris, dan operasi khusus lainnya yang membutuhkan kemampuan tempur tingkat tinggi dan respons yang cepat.
Sat 81 telah terlibat dalam banyak operasi penting, dan kemampuan mereka diakui tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di kancah internasional.
Brevet Anti Teror yang diberikan kepada Jenderal TNI Maruli Simanjuntak merupakan tanda kehormatan khusus yang diberikan kepada personel atau individu yang telah menyelesaikan pelatihan intensif di bidang penanggulangan terorisme di lingkungan Kopassus, utamanya di Satuan 81 Kopassus.
Brevet ini melambangkan penguasaan atas berbagai keterampilan taktis dan teknis yang diperlukan dalam operasi-operasi berbahaya seperti pembebasan sandera dan serangan presisi terhadap kelompok teroris.
Selain itu, brevet ini juga menjadi simbol dari keberanian, ketepatan, dan kesiapan dalam menghadapi ancaman teroris.
Selain diberikan kepada personel militer aktif, brevet kehormatan ini juga dianugerahkan kepada tokoh-tokoh militer tertentu, termasuk pejabat tinggi TNI atau sipil, sebagai bentuk pengakuan atas kontribusi mereka dalam mendukung satuan anti-teror, seperti yang dilakukan kepada Jenderal TNI Maruli Simanjuntak pada tahun 2024.
Brevet ini melambangkan kompetensi di bidang penanggulangan teror dan merupakan salah satu tanda kehormatan yang paling prestisius di lingkungan Kopassus.
Sejarah Brevet Anti Teror Kopassus
Brevet Anti Teror Kopassus tidak hanya sekadar simbol pencapaian pribadi, tetapi juga mencerminkan sejarah panjang dan prestisius dari Satuan 81.
Sejak didirikan, Kopassus telah dikenal sebagai pasukan elite dengan kemampuan yang melebihi standar pasukan militer konvensional. Satuan ini telah berulang kali membuktikan kemampuannya dalam berbagai operasi, baik di dalam maupun luar negeri.
Pembentukan Satuan 81 pada tahun 1982 merupakan respons langsung terhadap meningkatnya ancaman terorisme di Indonesia.
Unit ini dilatih secara khusus untuk menangani situasi yang paling berbahaya, termasuk serangan teroris yang melibatkan sandera atau ancaman massal.
Selama bertahun-tahun, Satuan 81 telah bertransformasi menjadi salah satu satuan anti-teror yang paling disegani di dunia, berkat kombinasi pelatihan yang intensif, teknologi canggih, dan pengalaman lapangan yang luas.
Brevet ini menjadi salah satu penghargaan tertinggi di lingkungan Kopassus.
Setiap penerima brevet harus menunjukkan kemampuan luar biasa dalam menyelesaikan pelatihan yang mencakup berbagai skenario ekstrem.
Dalam banyak kasus, brevet ini menjadi simbol dari keberhasilan para prajurit dalam menghadapi tantangan operasional yang tidak dapat diselesaikan oleh pasukan militer reguler.
Penyematan Brevet Anti Teror Kehormatan kepada Kasad
Dalam prosesi yang diadakan di Markas Kopassus, Cijantung, penyematan brevet kepada Jenderal TNI Maruli Simanjuntak dilakukan langsung oleh Komandan Jenderal Kopassus, Mayjen TNI Deddy Suryadi.
Acara ini menjadi momen penting yang menandakan pengakuan atas peran signifikan Kasad dalam mendukung misi-misi Kopassus, terutama dalam operasi penanggulangan terorisme.
Jenderal TNI Maruli Simanjuntak sendiri bukanlah sosok asing di Kopassus.
Selama karier militernya, beliau telah mengabdi selama 21 tahun di lingkungan Kopassus, memberikan kontribusi besar dalam berbagai operasi dan pelatihan.
Dengan pengalaman yang mendalam di Kopassus, beliau memahami betul tantangan yang dihadapi oleh satuan tersebut.
Oleh karena itu, penerimaan Brevet Anti Teror ini menjadi momen yang penuh makna, tidak hanya bagi dirinya, tetapi juga bagi seluruh anggota Kopassus yang telah bekerja sama dengan beliau selama bertahun-tahun.
Dalam sambutannya, Jenderal Maruli mengungkapkan rasa terima kasihnya atas penyematan tersebut.
Beliau merasa sangat bangga dapat menjadi bagian dari keluarga besar Satuan 81 Kopassus, dan mengapresiasi kepercayaan yang telah diberikan kepadanya.
Beliau juga berharap agar hubungan yang sudah terjalin antara pimpinan Angkatan Darat dan Satuan 81 Kopassus semakin kuat, terutama dalam menghadapi berbagai tantangan keamanan di masa depan.
Kasad menegaskan bahwa penganugerahan brevet ini adalah bentuk pengakuan atas dedikasi dan komitmen beliau dalam mendukung Kopassus sebagai salah satu satuan yang paling dihormati di jajaran militer Indonesia.
Penerimaan brevet ini juga menjadi simbol bahwa pimpinan tertinggi Angkatan Darat tetap berkomitmen untuk membesarkan Kopassus serta menjadi komitmen Kasad dalam membesarkan dan mendukung misi strategis yang diampu oleh Satuan 81 Kopassus.
Kunjungan Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana
Selain prosesi penyematan Brevet Anti Teror Kehormatan, acara ini juga menampilkan momen kebersamaan yang hangat antara Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak dan Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana.
Kehadiran Ketua Umum dalam acara tersebut menunjukkan dukungan penuh terhadap kepemimpinan Kasad dan peran penting Persit dalam mendukung keluarga prajurit TNI.
Kopassus memang tidak bisa dijauhkan dari sosok Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana yang sedari kecil telah mengikuti orang tua berdinas di Kopassus.
Setelah acara utama, Ketua Umum beserta jajaran melakukan kunjungan khusus ke Museum Sat 81 Kopassus.
Kunjungan ke Museum Sat 81 Kopassus ini juga sebagai bentuk apresiasi yang mendalam terhadap sejarah panjang dan dedikasi Sat 81 dalam melaksanakan berbagai operasi anti-teror yang kritis bagi keamanan nasional.
Museum Sat 81 Kopassus menyimpan berbagai artefak penting dan dokumentasi operasi-operasi bersejarah yang dilakukan oleh Satuan 81 ini.
Selama kunjungannya, Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana mendapatkan penjelasan mendalam mengenai sejarah serta peran Satuan 81 dalam menjaga stabilitas negara, juga berbagai pencapaian yang telah diraih satuan ini di bawah kepemimpinan Komandan Satuan pendahulu.
Kunjungan ini juga menjadi sarana untuk menunjukkan penghormatan kepada para prajurit yang tergabung dalam Satuan 81 Kopassus, yang telah mempertaruhkan nyawa mereka dalam menjalankan tugas-tugas negara yang sangat berbahaya.
Kehadiran Ketua Umum Persit dalam acara ini dan kunjungannya ke Museum Sat 81 tidak hanya memperkuat ikatan antara pimpinan TNI dan keluarga besar Kopassus, tetapi juga menegaskan pentingnya peran Persit dalam mendukung tugas-tugas berat yang diemban oleh para prajurit TNI dan keluarganya.