Sosialisasi Kanker Serviks

Sosialisasi Kanker Serviks

GIAT DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DAN KANKER PAYUDARA SERTA PELAKSANAAN WELLNESS
DI PERSIT KCK PCBS KOPASSUS

Rangkaian kegiatan yang merupakan bagian dari pelaksanaan Program Kerja Seksi Sosial Persit KCK PCBS Kopassus telah berjalan dengan tertib dan lancar. Diawali dengan sosialisasi melalui ceramah kesehatan reproduksi mengenai apa itu kanker serviks, seberapa perlu kita melakukan deteksi dini melalui giat pap smear hingga pentingnya vaksin HPV serta pelaksanaan Sadanis di lingkungan Persit KCK PCBS Kopassus. Deteksi dini kanker sangat penting dilakukan untuk mengurangi tingkat risiko terkena kanker serviks dan payudara.

Program 1000 Pap Smear Gratis

Setelah dilakukan sosialisasi melalui ceramah kesehatan, program kerja direalisasikan juga melalui Pelaksanaan Program 1.000 Papsmear Gratis kepada anggota Persit Kartika Chandra Kirana PCBS Kopassus hingga masyarakat sekitar di wilayah Jakarta, Bandung, Bogor, Serang dan Solo pada tanggal 15, 22, 29 Mei 2024 dan 5 Juni 2024 yang lalu. Pelaksanaan dilakukan di KSA Kopassus masing-masing wilayah dan bekerja sama dengan pihak Kimia Farma, Prodia, dan Laboratorium Budi Sehat. Pelaksanaan berjalan lancar hingga melebihi target. Dari data yang diperoleh tercatat 1.100 peserta yang melaksanakan pemeriksaan pap smear.

Pentingnya Pemeriksaan Pap Smear

Pap smear (Pap test) penting dilakukan untuk mendeteksi adanya perubahan sel abnormal di serviks (leher rahim) yang dapat menjadi tanda awal kanker serviks. Berikut adalah alasan mengapa Pap smear diperlukan:

1. Deteksi dini kanker serviks : Pap smear dapat mendeteksi sel-sel abnormal yang berpotensi berkembang menjadi kanker. Dengan deteksi dini, penanganan dapat dilakukan sebelum sel-sel tersebut menjadi kanker invasif.

2. Pencegahan kanker serviks : Jika sel-sel abnormal terdeteksi lebih awal, dokter dapat melakukan tindakan untuk mencegah perkembangan sel menjadi kanker.

3. Melacak infeksi HPV : Pap smear dapat mendeteksi Human Papillomavirus (HPV), yang merupakan penyebab utama kanker serviks.

4. Meningkatkan angka kesembuhan : Kanker serviks yang terdeteksi pada tahap awal memiliki tingkat kesembuhan yang jauh lebih tinggi dibandingkan jika terdeteksi pada stadium lanjut.

5. Prosedur sederhana dan cepat : Pap smear merupakan prosedur yang cepat dan tidak memerlukan operasi, sehingga mudah dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin.

Secara umum, Pap smear dianjurkan untuk wanita usia 21-65 tahun dengan frekuensi yang bervariasi tergantung pada usia dan faktor risiko.

Pelaksanaan Vaksin HPV (Vaksin Human Papillomavirus)

Setelah pemeriksaan pap smear kegiatan dilanjutkan dengan pelaksanaan vaksinasi HPV (Vaksin Human Papillomavirus) di Aula Persit Kartika Chandra Kirana PCBS Kopassus. Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 25 Juni 2024 ini bekerjasama dengan RS Tingkat IV Kesdam Jaya Cijantung. Saat pelaksanaan vaksin peserta wajib membawa fotokopi KTP & BPJS, hasil pemeriksaan pap smear atau surat rekomendasi vaksin dari dokter Sp.Og dan tidak demam.

Pemeriksaan pap smear dan vaksin HPV adalah dua langkah pencegahan dan deteksi yang bisa dilakukan untuk mengurangi angka kanker serviks yang menurut  data dari World Health Organization (WHO) merupakan jenis kanker keempat yang paling umum terjadi pada wanita di seluruh dunia.

Adapun yang direkomendasikan memerlukan vaksin HPV diantaranya :

1. Direkomendasikan untuk perempuan berusia 9 – 45 tahun dan laki-laki berusia 9 – 26 tahun.

2. Untuk pasien di atas 13 tahun : 3 dosis (dosis kedua dberikan 2 bulan setelah dosis pertama dan dosis ketiga dberikan 6 bulan setelah dosis pertama)

3. Untuk pasien 9 – 13 tahun : 2 dosis (dosis kedua dberikan 6 bulan setelah dosis pertama)

Pelaksanaan SADANIS (Pemeriksaan Payudara secara Klinis)

Selain pemeriksaan pap smear, pelaksanaan vaksin HPV, Persit Kopassus bekerjasama dengan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) dan RS. Dharmais juga melakukan kegiatan pemeriksaan Sadanis. Kegiatan berlangsung pada tanggal 3, 4 dan 7 Oktober 2024 di Aula Persit Kartika Chandra Kirana PCBS Kopassus.

Sadanis (Pemeriksaan Payudara secara Klinis) adalah kegiatan pemeriksaan payudara yang dilakukan oleh tenaga medis atau profesional kesehatan, seperti dokter atau perawat, untuk mendeteksi adanya benjolan atau tanda-tanda yang mencurigakan terkait kanker payudara. Pemeriksaan ini penting untuk mendeteksi kanker payudara secara dini, terutama bagi wanita yang berisiko tinggi.

Pelaksanaan Sadanis terdiri dari beberapa tahapan:

1. Pengumpulan Data : Petugas kesehatan akan mengajukan beberapa pertanyaan terkait riwayat kesehatan, riwayat keluarga dengan kanker, atau gejala yang dialami oleh pasien.

2. Pemeriksaan Fisik : Dokter atau perawat akan memeriksa payudara secara manual dengan meraba seluruh area payudara dan ketiak untuk mencari adanya benjolan atau perubahan yang tidak biasa pada jaringan payudara.

3. Pengarahan Pasien : Setelah pemeriksaan, petugas kesehatan akan memberikan pengarahan terkait hasil pemeriksaan dan langkah-langkah selanjutnya jika ditemukan adanya kelainan. Jika hasilnya mencurigakan, pasien mungkin akan diarahkan untuk menjalani pemeriksaan lanjutan seperti mammografi atau biopsi.

Pelaksanaan Sadanis direkomendasikan untuk dilakukan secara berkala, terutama bagi wanita berusia 40 tahun ke atas, atau yang memiliki faktor risiko seperti riwayat keluarga dengan kanker payudara. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan deteksi dini dan penanganan kanker payudara sebelum berkembang menjadi lebih serius.

Wellness & Strategi Upaya Pencegahan Kanker Sejak Dini

Pelaksanaan wellness atau program kesehatan holistik bisa membantu mengurangi risiko kanker melalui pendekatan gaya hidup sehat. Berikut beberapa elemen yang penting dalam program wellness untuk pencegahan kanker:

1. Diet Sehat : Mengonsumsi makanan yang kaya akan serat, sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian serta membatasi makanan tinggi lemak jenuh, gula, dan pengawet. Beberapa makanan, seperti brokoli, tomat, dan kacang-kacangan, memiliki sifat antikanker karena mengandung antioksidan dan fitokimia.

2. Aktivitas Fisik Rutin : Berolahraga secara teratur, minimal 150 menit per minggu, dapat menurunkan risiko berbagai jenis kanker seperti kanker usus besar, payudara, dan rahim. Olahraga membantu menjaga berat badan ideal, yang juga merupakan faktor penting dalam pencegahan kanker.

3. Menjaga Berat Badan Ideal : Kegemukan atau obesitas meningkatkan risiko kanker, terutama kanker payudara, usus besar, rahim, pankreas, dan ginjal. Program wellness yang fokus pada pengendalian berat badan bisa sangat bermanfaat.

4. Menghindari Rokok dan Alkohol : Merokok adalah penyebab utama kanker paru-paru dan berbagai kanker lainnya. Konsumsi alkohol berlebihan juga berhubungan dengan peningkatan risiko kanker hati, payudara, mulut, dan tenggorokan. Program wellness yang membantu berhenti merokok dan membatasi alkohol sangat efektif dalam pencegahan.

5. Manajemen Stres : Stres kronis dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, yang penting dalam mencegah perkembangan sel kanker. Teknik-teknik seperti meditasi, yoga, atau mindfulness seringkali menjadi bagian dari program wellness untuk mengurangi stres.

6. Tidur yang Cukup : Tidur berkualitas penting untuk menjaga fungsi imun dan metabolisme yang optimal. Tidur yang buruk atau kurang tidur dapat meningkatkan risiko kanker tertentu, seperti kanker payudara.

7. Deteksi Dini dan Pemeriksaan Rutin : Bagian dari wellness adalah menjalani pemeriksaan kesehatan rutin untuk mendeteksi kanker sejak dini, seperti mammografi, tes pap smear, kolonoskopi, dan pemeriksaan kulit untuk mendeteksi kanker kulit.

8. Paparan Lingkungan : Mengurangi paparan zat-zat kimia berbahaya, radiasi UV, dan polusi udara juga merupakan langkah penting dalam program wellness untuk menurunkan risiko kanker.

Pelaksanaan wellness secara konsisten bisa menjadi strategi efektif dalam pencegahan kanker, terutama bila didukung dengan edukasi dan pembimbingan dari tenaga kesehatan.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *