Pembaretan Komando 108 di Cilacap
Pembaretan Komando 108 di Cilacap
PEMBARETAN
PENUTUPAN PENDIDIKAN KOMANDO 108 TA 2024
Komando Pasukan Khusus yang biasa dikenal dengan Kopassus merupakan bagian utama Pasukan Tempur yang dimiliki TNI Angkatan Darat.
Pada saat ini Kopasuss di pimpin oleh Mayor Jendral TNI Djon Afriandi. Kopassus sendiri memiliki beberapa Satuan salah satunya adalah Satuan Pendidikan yang bernama Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus ( Pusdiklatpassus ) yang di dalamnya terdapat Sekolah Komando yaitu sekolah awal untuk melatih dan mencetak Pasukan Khusus Kopassus.
Pendidikan Komando 108 TA 2024 dilaksanakan selama 7 bulan dengan peserta didik 250 angkatan darat yang terdiri dari Perwira 17 Bintara 57 Tamtama 131 sementara yang berhasil lulus Pendidikan prajurit komando sebanyak 205.
Tahapan Pendidikan Komando
Pendidikan Prajurit Komando dibagi 3 (Tiga) yaitu Basis, Gunung Hutan dan Rawa Laut.
Tahap pertama yaitu tahap Basis yang dilaksanakan di Pusdiklatpassus Batujajar selama 4 bulan lamanya.
Tahapan Basis adalah dasar atau ilmu ilmu dasar yang wajib dimiliki para Parajurit Komando baik secara perorangan, kelompok maupun hubungan tim.
Akhir tahap Basis di tandai dengan UKK ( Uji Keterampilan Komando) dan tes psikologi khusus yang membutuhkan tekad yang tinggi serta Karakter prajurit Individu.
Dalam tersebut prajurit melaksanakan test dalam keadaan stress dan lelah dimana prajurit tetap mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat.
Pendidikan di lanjut pada tahap Gunung Hutan yang berlokasi di Situ Lembang.
Tahapan ini merupkan aplikasi dari semua materi Teknik dan taktik yang di dapat selama tahapan basis.
Disini Prajurit akan di isi dengan kemampuan perang hutan seperti pegunungan, dataran tinggi dan hutan lebat selama 1,5 bulan.
Sebagai Prajurit Komando harus mampu mempertahankan diri dari berbagai macam medan dan cuaca yang ekstrim bahkan sebagai nyawa taruhannya, sehingga terbentuk jiwa korsa sebagai Prajurit Komando.
Tahapan Gunung Hutan diakhiri dengan ditandai kegiatang Long March sejauh 455 Kilometer dari Batujajar Kabupaten Bandung Barat, melewati Garut, Tasikmalaya dan Kuningan untuk menuju Tugu Kopassus di Puncak Gunung Beleketebe.
Setelah melaksanakan Tradisi Lintas Batas para siswa Pendidikan Komando akan melanjutkan long march menuju Komando Latihan Kesatria Amirul Isnaini Cilacap sebagai titik awal Latihan Tahap Rawa-Laut di Pulau Nusakambangan.
Tahap Rawa Laut merupakan Tahap akhir Pendidikan yang harus dapat dilalui siswa Komando.
Rawa dan Laut adalah Media yang sangat sulit untuk dihadapi dengan tantangan gelombang dan arus laut, lumpur hidup daerah rawa, Sungai lebar, yang harus di kombinasi dengan kegiatan taktik dan Teknik yang khusus.
Pendidikan ini bukan akhir perjuangan tapi merupakan Langkah awal pengabdian sebagai prajurit angkatan Darat.
Setelah menyelesaikan semua tahapan latihan, Prajurit akan menjalani prosesi pembaretan yang dilakukan di pantai Permisan.
Pembaretan Komando Pasukan Khusus di Cilacap telah menjadi salah satu Upacara Tradisi penutupan pendidikan yang paling dinantikan terutama bagi siswa yang sedang menempuhnya, tetapi juga simbol resmi bahwa mereka sekarang menjadi bagian dari pasukan elit korps baret merah.
Upacara Penutupan Komando 108
Upacara Penutupan Pendidikan Komando 108 TA 2024 dihadiri oleh Komandan Jendral Kopassus Mayjen TNI Djon Afriandi yang didampingi Danpusdiklatpassus Kopassus Brigjend TNI Fikri Musmar, Para asisten, Ketua Persit KCK Cabang BS Kopassus dan pengurus.
Pada penutupan pendidikan kali ini Danjen Kopassus akan melantik sebanyak 205 peserta didik Komando 108 TA 2024 di pantai Permisan Cilacap.
Sebelum melaksanakan prosesi penyematan Baret Merah, para siswa terlebih dahulu melaksanakan beberapa Demo Prajurit Komando 108 dilanjuti Serangan Komando yang dilakukan pada waktu fajar.
Serangan waktu fajar tesebut merupakan rangkaian terakhir dari keseluruhan tahapan Pendidikan Komando selama 7 (tujuh) bulan dilanjutkan upacara penutupan.
Upacara penutupan di tandai dengan penanggalan tanda siswa, pemasangan baret merah, pemasangan brevet komando, pemasanagn pisau komando, pengalungan mendali, penerimaan ijazah yang mewakilkan yang dilanjuti pembacaan janji prajurit Komando yang diikuti seluruh mantan siswa yang dimana ikrar tersebut untuk memotivasi prajurit untuk siap mengabdikan diri pada satuan Pasukan Khusus Kopassus.
Prosesi Pembaretan Komando 108 di Cilacap
Momen ini sering kali diiringi dengan kesan yang sangat mendalam juga penuh kebanggaan, baik bagi prajurit yang menerima baret maupun keluarga yang hadir menyaksikan.
Usai prosesi pembaretan, para keluarga dengan penuh haru segera mencari anak-anak kebanggaan mereka, tak sabar untuk melepas rindu setelah berbulan-bulan terpisah.
Momen itu dipenuhi dengan pelukan hangat, senyum bahagia, dan tawa yang tak terbendung.
Mereka juga mengabadikan kebanggaan ini dalam foto-foto bersama, namun yang paling istimewa adalah ketika orang tua dengan penuh cinta memasangkan baret merah di kepala putra mereka, sebuah simbol kehormatan yang kini mereka kenakan dengan bangga.
Namun, di tengah momen spesial ini, tidak semua siswa Pendidikan Komando Angkatan 108 dapat merayakannya bersama keluarga tercinta.
Sebanyak 26 prajurit dari berbagai daerah di Indonesia terpaksa mengikuti pelantikan seorang diri, tanpa didampingi oleh orang tua atau kerabat.
Meskipun demikian, semangat dan kebanggaan mereka tetap tinggi, karena mereka tahu bahwa perjuangan mereka akan selalu dihargai, baik oleh keluarga yang menanti di rumah maupun oleh rekan-rekan seperjuangan.
Baret merah bukan hanya sekadar simbol militer biasa. Dalam konteks Pasukan Khusus, Baret Merah melambangkan keberanian, loyalitas, dan kemampuan tempur yang luar biasa.
Setiap prajurit yang mengenakan baret merah diakui sebagai bagian dari kelompok elit yang siap melaksanakan misi-misi berbahaya demi menjaga kedaulatan dan keamanan negara. Pasukan Kopassus, yang sering dijuluki sebagai “Setan Merah,” memiliki motto “Berani, Benar, Berhasil.”
Motto ini mencerminkan filosofi yang dipegang teguh oleh setiap anggota pasukan khusus.
Keberanian tidak hanya berarti kemampuan untuk menghadapi musuh, tetapi juga keteguhan dalam menghadapi tantangan dan kesulitan.
Kebenaran mengacu pada loyalitas kepada negara dan komitmen untuk selalu berpegang pada prinsip-prinsip moral dalam menjalankan tugas.
Keberhasilan adalah tujuan akhir dari setiap operasi, di mana misi harus diselesaikan dengan sukses tanpa mengorbankan integritas.
Mereka yang berhasil menyelesaikan pendidikan komando ini akan mendapatkan pengakuan sebagai prajurit elit dan memiliki kesempatan untuk terlibat dalam operasi-operasi militer penting.
Selain itu, pendidikan Komando ini juga membentuk karakter prajurit menjadi lebih disiplin, tangguh, dan profesional.
Mereka diajarkan untuk selalu siap menghadapi berbagai situasi, bahkan dalam kondisi yang paling sulit sekalipun.
Komando Pasukan Khusus memainkan peran penting dalam menunjukkan kekuatan dan kesiapan TNI dalam menjaga stabilitas negara.
Pasukan khusus, terutama Kopassus, selalu menjadi ujung tombak dalam menghadapi ancaman yang bersifat asimetris, seperti terorisme, separatisme, dan gangguan keamanan lainnya.
Latihan-latihan keras yang dilakukan menunjukkan komitmen TNI untuk terus meningkatkan kualitas prajuritnya, seiring dengan perkembangan teknologi dan ancaman global. Pendidikan komando adalah bukti bahwa TNI siap untuk melaksanakan tugas-tugas berat demi menjaga kedaulatan NKRI.
Berani, Benar, Berhasil. KOMANDO!