Kartika Podcast Episode 9 : Bekerja VS Persit

Kartika Podcast Episode 9 Bekerja VS Persit

Kartika Podcast Episode 9 :

Bekerja VS Persit

Kartika Podcast Episode 9, mengangkat tema yang sangat relevan dengan kehidupan para Istri prajurit TNI yang memiliki peran ganda, yaitu “Bekerja VS Persit.” Episode ini dipandu oleh Ibu Asti Kristomei Sianturi, Istri dari Brigjen TNI Kristomei Sianturi, S.Sos., M.Si. (Han), dan Ibu Tia Nanda, S.I.P., M.I.P., Istri dari Praka Munanda.

Membahas topik yang sangat menarik, kartika podcast kali ini menghadirkan narasumber istimewa, yaitu Ibu Dra. Dessy Ruhati, M.M.Par, Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf RI yang merupakan Istri dari Mayjen TNI Syachriyal Effendhy Siregar.

Diskusi dalam episode ini berfokus pada tantangan dan peluang yang dihadapi oleh para anggota Persit yang juga memiliki karier di luar rumah.

Ibu Dessy Ruhati berbagi pengalaman dan pandangannya mengenai bagaimana seorang istri prajurit dapat menjalankan tugasnya sebagai pendamping prajurit, sekaligus menekuni pekerjaan profesional di bidangnya.

Sebagai seorang Deputi di Kemenparekraf, Ibu Dessy menunjukkan bagaimana beliau dapat menyeimbangkan antara tanggung jawabnya sebagai profesional dan komitmennya sebagai anggota Persit.

Beliau menegaskan bahwa dengan manajemen waktu yang baik, serta dukungan dari keluarga dan lingkungan, perempuan dapat sukses di kedua ranah tersebut.

Yuk mari Kita simak penjelasan lebih lanjut!

Kesamaan Antara Organisasi Persit dengan Organisasi di Tempat Bekerja

Persit Kartika Chandra Kirana adalah organisasi yang beranggotakan istri prajurit TNI Angkatan Darat.

Sebagai wanita yang memiliki beragam peran, maka kita dituntut pula untuk bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan.

Sebagai seorang Ibu, kita harus mendidik dan membimbing anak-anak agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

Sebagai istri prajurit, kita harus mampu menyesuaikan dengan kehidupan suami yang berprofesi sebagai prajurit dengan segala dinamika tugasnya yang menjadikan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi. 

Sebagai anggota masyarakat, kita juga harus bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat tinggal serta berperan aktif dalam berbagai kegiatan yang ada.

Terakhir sebagai wanita bekerja (wanita karir), kita dihadapakan pada tugas terberat karena harus mampu membagi waktu antara tuntutan pekerjaan dengan tugas keorganisasian serta pendampingan terhadap tugas suami yang sering berpindah-pindah.

Peran istri sebagai anggota Persit merupakan kewajiban dan tuntutan saat seorang wanita memutuskan untuk menikah dengan seorang Prajurit TNI AD maupun PNS TNI AD yang secara otomatis mengikatnya dalam organisasi tersebut.

Ketika sudah tergabung dalam organisasi Persit maka kita harus mematuhi segala peraturan yang ada serta memahami etika yang ada di lingkungan Persit.

Begitu juga dengan pemahaman sifat dan watak Persit yang selalu dijunjung tinggi di setiap jengkal kehidupan Persit.

Kegiatan Persit Kartika Chandra Kirana penting bagi wanita karir karena dapat membantu dalam pengelolaan peran ganda, yaitu sebagai istri tentara dan ibu rumah tangga.

Setiap organisasi itu berbeda budaya organisasinya.

Persit yang homogen karena anggotanya terdiri dari wanita semua meski berbeda asal suku, bangsa, bahasa dan latar belakang namun memiliki tujuan yang sama yaitu mendukung Ketua agar setiap kegiatan berjalan lancar dan sukses.

Sesuai dengan sifat dan watak Persit yaitu:

  1. Suci, setia, sepi ing pamrih, rame ing gawe
  2. Ikhlas, rela, bijaksana dan cendekia
  3. Berani dan bertanggung jawab

Berdasarkan sifat dan watak Persit tersebut terdapat kesamaan antara Organisasi Persit dengan organisasi yang ada di tempat bekerja, yaitu sama-sama saling mendukung dan bekerja sama antara anggota yang satu dengan yang lain agar kegiatan berjalan lancar dan sukses,  saling melengkapi pengalaman bekerja di kantor dengan di organisasi Persit serta menjadi tempat belajar berorganisasi yang baik.

Pembagian Waktu dan Peran Antara Kegiatan Persit dengan Bekerja

Pada umumnya setiap wanita yang bekerja sudah memahami segala konsekuensi yang dihadapi ketika akan menikah dengan prajurit TNI AD.

Sebelum pernikahan, sebaiknya dibicarakan terlebih dahulu dengan calon pasangan tentang bagaimana keberlangsungan kehidupan selanjutnya dalam berumah tangga, apakah akan terus bekerja atau akan berhenti bekerja.

Proses pengajuan pernikahan yang panjang dan memakan waktu tentu saja bisa dijadikan pertimbangan.

Namun apabila memutuskan untuk tetap bekerja, hal ini tentu saja berpengaruh  terhadap kontribusi kita dengan kegiatan Persit.

Berbagai kegiatan Persit yang beraneka ragam dan produktif membutuhkan curahan waktu, tenaga dan pikiran.

Sebagai wanita bekerja harus pandai membagi waktu dan peran.

Mana yang prioritas didahulukan, mana yang membutuhkan konsentrasi tinggi, mampu menciptakan rasa kebersamaan dan kekeluargaan melalui komunikasi yang baik serta tetap bisa mendukung kebijakan Ketua.

Support System Terbaik

Menurut Rook (1985), support system adalah bagian dari fungsi ikatan sosial yang menggambarkan hubungan yang berkualitas antara individu termasuk pertemanan, persahabatan dan hubungan asmara.

Selain memberikan kepuasan emosional, hubungan ini juga memberikan dukungan pada saat-saat sulit dalam hidup.

Adapun yang bisa menjadi support system kita adalah pasangan, keluarga, teman/sahabat/tetangga dekat. Memiliki support system berarti juga memiliki orang yang bisa diandalkan ketika sangat membutuhkan dukungan.

Ketika memutuskan untuk tetap bekerja setelah menikah, penting rasanya memiliki pendukung ataupun pendengar segala curahan hati, misalnya suami.

Suami menjadi support system terbaik bagi istri karena suami adalah tempat berkeluh kesah yang paling aman bagi istri, yang selalu mendukung kegiatan istri dengan sepenuh hati serta pemberi masukan dan saran terbaik jika istri sedang ada masalah.

Begitu juga dengan anak-anak, saat akan pergi bekerja tentu seorang ibu akan memikirkan anak-anak nanti diasuh siapa, bagaimana makannya, bagaimana sekolahnya, bagaimana saat pulang sekolah jika ibunya tidak dirumah.

Jika anak-anak tidak rewel, selalu mendapat sounding dengan perkataan yang baik maka seorang ibu pun akan tenang pergi bekerja.

Satu lagi support system terbaik jika tinggal di lingkungan asrama militer adalah sesama anggota Persit lainnya atau bisa juga disebut tetangga.

Tetangga merupakan keluarga terdekat kita, yang paling bisa kita andalkan saat kita tinggal jauh dari keluarga.

Kita bisa mengetahui berbagai kegiatan Persit dengan bertanya pada tetangga apabila tidak bisa hadir atau memiliki jadwal yang bentrok dengan aktivitas diluar.

Membangun komunikasi yang baik dan sehat dengan tetangga akan sangat bermanfaat bagi Persit yang bekerja.

Persit Dapat Berkarya dari Rumah

Di era digitalisasi sekarang ini, tinggal dirumah pun bisa menjadi produktif asalkan mengetahui bagaimana memanfaatkan peluang yang ada.

Tidak harus pergi keluar rumah untuk bisa mengembangkan potensi diri. 

Pada masa kini, Persit diberikan ruang sebesar-besarnya untuk terus tumbuh dan berkarya mewujudkan aktualisasi diri sendiri dengan cara terus belajar hal-hal baru, tidak gaptek teknologi, meluangkan waktu menghargai hal-hal kecil yang kadang dianggap sepele, menerapkan sikap positif yang dapat membantu tetap termotivasi dan selalu bersyukur atas berbagai pencapaian kecil yang terjadi dalam hidup.

Pada masa kini, Persit yang memiliki keahlian tertentu bisa memanfaatkan keahlian tersebut untuk mengembangkan potensi diri.

Contohnya adalah memasak, menjahit, membuka kafe berjualan online atau memiliki UMKM yang dikembangkan bersama warga sekitar tempat tinggal.

Tentu saja hal ini selain bermafaat untuk diri sendiri juga bermanfaat untuk menaikkan harapan hidup warga sekitar.

 

Episode kali ini memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana Istri Prajurit dapat tetap aktif bekerja, tanpa melupakan peran pentingnya sebagai bagian dari Persit.

Kartika Podcast Episode 9 menjadi panduan inspiratif bagi para Anggota Persit untuk dapat terus memberikan kontribusi yang positif bagi kemajuan Bangsa dan Negara Indonesia, baik yang bekerja secara mandiri maupun yang tetap berkarya dari rumah.

Pengalaman berorganisasi baik di lingkungan Persit maupun di tempat bekerja, keduanya saling melengkapi satu sama lain.

Sebagai Persit yang bekerja juga harus pandai membagi waktu dan peran antara kegiatan Persit dengan pekerjaan.

Selain itu, memiliki support system yang baik akan sangat membatu dalam mewujudkan aktualisasi diri baik bagi Persit yang bekerja secara mandiri maupun Persit yang berkarya dari rumah.

Podcast ini mengingatkan kita bahwa peran Istri Prajurit adalah kombinasi dari komitmen terhadap keluarga dan pengabdian pada pekerjaan, di mana keduanya bisa berjalan beriringan jika dikelola dengan baik.

YouTube Kartika Podcast Episode 9 :

Bekerja VS Persit

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *